Laman

Kamis, 23 April 2015

Kenali Gejala Kanker Payudara Sedini Mungkin

Mengenal masalah di daerah payudara adalah hal yang sangat penting karena penyakit di dayudara adalah salah satu penyakit yang mematikan yang tercatat paling banyak kasusnya setelah masalah didaerah mulut rahim wanita. Saya yakin bahwa semua orang tahu bahwa Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling umum menyerang wanita. Namun bukan berarti bahwa setiap benjolan payudara berarti kanker payudara. Karena ada beberapa penyakit lain yang dapat menyebabkan keluhan benjol pada daerah payudara. Karena itu, mari kita mengenal lebih jauh mengenai kanker payudara!

Apa itu kanker payudara?

Sebenarnya masalah ini telah banyak dibahas diberbagai website kesehatan tapi untuk kali ini sebagai penyegaran tidak masalah dibahas kembali, Kanker payudara adalah perkembangan jaringan kanker dari jaringan payudara, khususnya lapisan yang melapisi saluran susu. Jaringan payudara pada kanker payudara dapat bertumbuh secara tidak normal, dan tidak dapat dikontrol oleh tubuh. Pada tahap lanjut, jaringan payudara ini dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh lain diluar payudara.

Jika dikelompokkan, terdapat berbagai faktor risiko kanker payudara, antara lain sebagai berikut:

1. Pola Makan

Pola makan sangat berhubungan dengan Kanker, wanita yang berpotensi mengalami hal ini adalah perempuan yang memiliki pola makan yang tinggi lemak, kegemukan dan konsumsi alkohol. Meskipun demikian, terdapat beberapa makanan yang sifatnya mencegah kanker payudara.

2. Merokok

Di kota besar, kebiasaan merokok sudah dilakukan oleh pria dan wanita. Banyak wanita yang merokok tidak pernah mau tahu mengenai bahaya dari kebiasaannya ini, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa wanita yang memiliki kebiasaan yang merokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

3. Genetik

Faktor Genetik (keturunan) juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Salah satu faktor genetik yang diduga berhubungan dengan kanker payudara adalah perubahan atau mutasi dari gen yang disebut BRCA1 dan BRCA2. Individu dengan perubahan atau mutasi gen ini dapat memiliki peningkatan risiko terjadinya kanker payudara bahkan sampai 60-80% dibandingkan mereka yang tanpa mutasi.

Karakteristik kanker payudara

Kanker payudara memiliki beberapa karakteristik yang perlu Anda perhatikan. Seorang dengan kanker payudara dapat mengeluh adanya benjolan yang berbatas tidak tegas. Kadang benjolan ini terlihat ketika menggerakkan lengan atau mengangkat lengan Anda. Selain itu lekukan atau penarikan kulit payudara ke dalam juga dapat terjadi pada kanker payudara.
Gejala lain yang dapat anda alami adalah keluarnya cairan berdarah dari puting susu. Puting susu juga dapat terlihat berubah posisi dan tidak simetris antara payudara kiri dan kanan. Perhatikan juga benjolan di tempat lain, khususnya bagian lipat ketiak. Coba lakukan perabaan pada bagian ini, dan rasakan apakah ada benjolan yang tidak biasa pada bagian ini.
Kenalilah payudara anda!

Mendeteksi kanker pada tahap awal berarti pengobatan yang lebih efektif dan angka keselamatan yang lebih baik. Salah satu cara mudah untuk mendeteksi kanker payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara mandiri. Cara ini mudah dilakukan karena andalah yang paling mengetahui perubahan payudara Anda sendiri!

Lakukanlah pemeriksaan ini di depan cermin, lihat apakah payudara Anda simetris, apakah terdapat benjolan, apakah terdapat penarikan kulit atau cairan yang keluar. Lakukanlah perabaan pada semua bagian payudara mulai dari dasar sampai bagian puting. Carilah benjolan atau mungkin terasa daerah yang nyeri jika ditekan. Lakukanlah pemeriksaan ini secara rutin, dengan demikian anda dapat mengetahui perubahan sekecil apapun.
Pemeriksaan rutin kanker payudara seperti mamografi juga dapat anda lakukan untuk meminimalisir risiko kanker payudara, konsultasikanlah dengan dokter Anda sebelum melakukan pemeriksaan ini!

Penyakit kanker payudara masih menjadi pembunuh utama wanita di Indonesia, berkejar-kejaran dengan kanker mulut rahim (kanker serviks).
Maka, kesehatan payudara sudah seharusnya menjadi perhatian khusus bagi semua wanita Indonesia. Apa saja yang perlu diperhatikan? Apakah hanya benjolan?
Benjolan merupakan gejala paling sering yang menjadi tanda waspada kanker payudara. Namun, kanker payudara dapat memberikan gejala lain selain benjolan

Perempuan paling percaya diri pun pasti akan panik dan gelisah jika menemukan benjolan di payudara. Pikiran pertama yang muncul adalah berbagai hal mengerikan tentang kanker. Reaksi panik tersebut wajar dialami, meski tidak seharusnya demikian. Pasalnya, benjolan pada payudara belum tentu kanker dan kalau pun ternyata benar kanker, dunia kedokteran sudah mampu mengatasinya.

Menurut dr Melissa S Luwia, MHA, dari Yayasan Kanker Indonesia, sekitar 80 persen benjolan yang ditemukan di payudara justru bukan kanker ganas. "Benjolan itu bisa merupakan kumpulan lemak, bisa kista atau kumpulan cairan, dan tumor jinak," katanya. Yang paling penting jangan menunda untuk segera pergi ke dokter ahli kanker.

Hanya lewat perabaan saja sulit mengetahui jenis benjolan tersebut. Bahkan seorang dokter ahli kanker sekali pun perlu melakukan pemeriksaan, antara lain dengan biopsi, untuk memastikan apakah sel-sel itu ganas atau tidak. Kendati demikian, pemeriksaan secara dini sangat berarti karena jika terbukti kanker dan benjolannya masih kecil, ada kemungkinan untuk mengambil sebagian saja dari payudara. "Makin kecil bagian yang diambil, rekonstruksinya lebih mudah," ujar Melissa.

Cara paling mudah dan murah untuk mendeteksi dini kanker payudara adalah dengan memeriksa payudara sendiri (Sadari). Pemeriksaan dilakukan pada hari ke-3 hingga ke-5 seusai haid. Pemeriksaan setelah haid karena, sebelum haid, kelenjar-kelenjar membengkak sehingga kalau diraba sering terasa seperti ada benjolan.

Dalam posisi berdiri atau berbaring, kita bisa meraba dengan tiga jari (telunjuk, tengah, dan jari manis) secara lembut ke payudara. Jika menemukan benjolan atau kerutan, bentuk payudara tidak simetris, puting tertarik ke dalam, kulit berubah seperti kulit jeruk, pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, peradangan atau keluar cairan dari puting, perlu diwaspadai dan segera periksakan ke dokter.

Di atas usia 35 tahun, perempuan dianjurkan menjalani mamografi atau pemeriksaan payudara dengan sinar X. Mamografi diulang tiap tahun setelah usia 40 tahun sampai menopause.

Beberapa gejala kanker payudara yang harus diperhatikan dan diwaspadai oleh para wanita adalah sebagai berikut:

Gejala Kanker Payudara
Perubahan warna kulit. Adanya kemerahan pada kulit atau bintik-bintik kemerahan seperti peradangan.

Perubahan kulit. Adanya kerutan atau “lesung pipit” pada daerah sekitar payudara.
Perubahan pada puting  susu yang dapat berupa puting susu yang masuk ke dalam, menjadi datar tidak seperti biasanya, atau bengkak dan tidak terlihat seperti biasanya. Keluarnya cairan atau darah dari puting susu juga perlu diwaspadai.

Nyeri pada payudara.
Setiap wanita perlu mengetahui kondisi payudaranya dengan baik dan melakukan pemeriksaan payudara sendiri dengan rutin setiap 1 bulan sekali. Tidak semua perubahan pada payudara merupakan tanda kanker payudara. Ada juga perubahan yang merupakan pertanda normal. Setiap 1-2 minggu sebelum menstruasi, keadaan payudara memang dapat berubah menjadi agak membengkak, dapat terasa nyeri dan biasanya dirasakan di seluruh bagian payudara. Perubahan ini akan menghilang dalam waktu 1 minggu setelah menstruasi berakhir.

Namun, jika keluhan pada payudara berlanjut dan mengganggu dalam 2-3 siklus menstruasi berikutnya, sebaiknya setiap wanita perlu memeriksakan diri ke dokter. Selain pemeriksaan oleh dokter, diperlukan pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan mammografi atau ultrasonografi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar